Ketika Militer Lakukan Kudeta, Rakyat Turki Marah Besar
TURKI I EXPOSSIDIK.COM - Fotografer AFP melaporkan telah menyaksikan tentara menembaki warga yang berkumpul di dekat salah satu jembatan Selat Bosphorus di Istanbul.
Kelompok elemen militer Turki mengumumkan telah menguasai negeri itu pada Sabtu (16/7) dan langsung memicu bentrokan berdarah di Istanbul dan Ankara.
Saat ini, belum jelas siapa yang menguasai negara anggota NATO yang strategis berpenduduk 80 juta orang itu, pada saat sejumlah tank bergerak di jalanan dan ledakan terdengar di dua kota terbesar Turki.
Situasi di Turki ini langsung memicu kewaspadaan internasional, sementara sumber di kantor presiden mengatakan sebuah jet F-16 menembak jatuh sebuah helikopter yang digunakan para pelaku kudeta.
Lembaga penyiaran publik TRT mengatakan, militer telah mengumumkan pemberlakuan jam malam dan undang-undang darurat dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kelompok yang menamakan diri Dewan untuk Perdamaian di Tanah Air.
Kelompok ini mengatakan, kudeta dilakukan untuk memastikan dan mengembalikan amanat konstitusi, demokrasi, HAM, dan kebebasan serta supremasi hukum yang selama ini terganggu.
Angkatan bersenjata Turki sudah lama menganggap diri mereka sebagai pengawal negara sekuler bentukan Mustafa Kemal Ataturk pada 1923.
Pihak militer Turki sudah tiga kali melakukan kudeta sejak 1960. Sebelumnya, Nuh Yilmaz, juru bicara dinas intelijen Turki (MIT), kepada CNN Turk menegaskan, upaya kudeta telah digagalkan dan menambahkan panglima angkatan bersenjata Jenderal Hulusi Akar sudah mengendalikan situasi.
Upaya kudeta ini dimulai pada Jumat (15/7) malam, setelah militer mengeluarkan pernyataan telah mengambil alih kekuasaan untuk mengembalikan aturan dan demokrasi di Turki.
Saat ini, belum jelas siapa yang menguasai negara anggota NATO yang strategis berpenduduk 80 juta orang itu, pada saat sejumlah tank bergerak di jalanan dan ledakan terdengar di dua kota terbesar Turki.
Situasi di Turki ini langsung memicu kewaspadaan internasional, sementara sumber di kantor presiden mengatakan sebuah jet F-16 menembak jatuh sebuah helikopter yang digunakan para pelaku kudeta.
Lembaga penyiaran publik TRT mengatakan, militer telah mengumumkan pemberlakuan jam malam dan undang-undang darurat dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kelompok yang menamakan diri Dewan untuk Perdamaian di Tanah Air.
Kelompok ini mengatakan, kudeta dilakukan untuk memastikan dan mengembalikan amanat konstitusi, demokrasi, HAM, dan kebebasan serta supremasi hukum yang selama ini terganggu.
Angkatan bersenjata Turki sudah lama menganggap diri mereka sebagai pengawal negara sekuler bentukan Mustafa Kemal Ataturk pada 1923.
Pihak militer Turki sudah tiga kali melakukan kudeta sejak 1960. Sebelumnya, Nuh Yilmaz, juru bicara dinas intelijen Turki (MIT), kepada CNN Turk menegaskan, upaya kudeta telah digagalkan dan menambahkan panglima angkatan bersenjata Jenderal Hulusi Akar sudah mengendalikan situasi.
Upaya kudeta ini dimulai pada Jumat (15/7) malam, setelah militer mengeluarkan pernyataan telah mengambil alih kekuasaan untuk mengembalikan aturan dan demokrasi di Turki.
Menyikapi situasi di Turki, KBRI di Ankara mengeluarkan himbauan kepada WNI yang tengah bermukim di sana. Pemerintah mengimbau agar warga Indonesia tetap berada di dalam rumah.
“Selain itu agar sedapat mungkin menghindari tempat atau pusat keramaian. Senantiasa membawa identitas diri seperti paspor atau ikamet apabila bepergian,” ujar KBRI Ankara dalam sebuah pernyataan tertulis.
Jika terjadi sesuatu, KBRI pun menyiapkan empat nomor yang bisa dihubungi oleh keluarga di Indonesia yaitu, KBRI Ankara: +905 321 352298, +905 3381 20760 KJRI Istanbul: +905 314 530 351, +905 319 831 534
Sumber: Rappler&kompas.com