Deby Apri Sujadi |
EXPOSSIDIK.com, Bintan -- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Gama Isnaini, mengatakan dinas kesehatan menyelenggarakan Gerakan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara bagi masyarakat setiap Kamis di seluruh puskesmas.
"Pelayanan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara ini gratis bagi masyarakat Kabupaten Bintan," ujar Gama di ruang kerjanya, Selasa, 14 November 2017.
Penderita kanker serviks di Indonesia setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus. Karenanya, kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia. "Begitu juga dengan kanker payudara," ujar Gama.
Bahkan, pada tahun 2017 ini melalui Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI diprediksikan hampir 9 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat kanker dan akan terus meningkat hingga 13 juta orang per tahun hingga tahun 2030.
Di Indonesia sendiri, prevalensi penyakit kanker juga cukup tinggi. Menurut data Riskesdas Tahun 2013, prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 100 penduduk atau sekitar 347.000 orang.
Sedangkan jika melihat data BPJS Kesehatan Nasional, terdapat peningkatan jumlah kasus kanker yang ditangani dan pembiayaannya pada kurun periode 2014-2015.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Kabupaten Bintan Deby Apri Sujadi mengatakan bahwa Gerakan Pemeriksaan Dini Kanker Serviks dan Kanker Payudara setiap Kamis merupakan suatu kepedulian pemerintah terhadap warganya.
Melalui deteksi dini, terangnya, merupakan langkah maju dalam upaya proteksi dini dan perlindungan masyarakat, khususnya kaum ibu terhadap bahaya penyakit kanker serviks dan payudara.
Editor: ARIFIN