Samsul Rumengkang di dampingi Romo Pascal dan rekan |
BATAM | EXPOSSIDIK.COM - LSM GAT Kepri beserta aktivis buruh migran mengadakan temu pers terkait maraknya buruh migran yang menjadi korban di Restoran Saung Sunda, Kamis (3/11)
Ketua LSM GAT Samsul Rumengkang mengatakan bahwa pengiriman TKI ilegal sudah terjadi sejak dahulu hingga saat ini dan cenderung terus berulang.
Karenanya, dia meminta aparat penegak hukum, Pemerintah daerah dan pusat untuk segera mengambil tindakan yang lebih kongkrit terkait titik titik jalur beroperasinya pengiriman buruh migran tersebut.
Selain itu, dia juga meminta aparat penegak hukum menindak tegas terhadap para pelaku penyelundupan manusia di Kepri.
Mengingat, terangnya, jaringan pengiriman buruh migran tidak hanya beroperasi di Batam, namun sudah merambah ke Tanjungberakit dan Sungai Kecil Kabupaten Bintan.
Samsul juga mengapresiasi tindakan aparat penegak hukum dalam menangani penyelamatan korban kapal tenggelam di perairan Nongsa yang membawa buruh migran dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur ilegal.
Dia juga Merasa prihatin atas kejadian yang dialami buruh migran hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Hal senada diungkapkan Romo Pascal dari (KKPMP) Komisi Migran dan Perantau Pastoral Migran dan Perantau Kepri bahwa ini bukan kejadian yang pertama karenanya dia meminta pihak berwajib untuk bertindak terkait data pihak migran siap membantu dan memberikan dara tersebut
Terkait penerapan hukum terhadap pelaku pengiriman TKI ilegal pihaknya meminta majelis Halim serius menjatuhkan hukuman pada terdakwa sehingga terjadi penjeraan.
Hadir dalam Konferensi Pers tersebut Samsul Rumangkang selaku Ketua GAT (Gerakan Anti Traffiking) Kepri, Romo Paschal dari Komisi Migran dan Perantau Pastoral Migran dan Perantau Kepri, Reinhard.S, Mision Faner RGS, Deddy Ismanto, Rita Ramdani dan Lientje Ramby dari Rumah Faye.
[ag/sidik]